Selasa, 21 Oktober 2014

Sastra Indonesia Pascakolonial, Timah, Lada dan Mangan (2)

(Dari Temu Sastrawan Indonesia II, Pangkal Pinang, 30 Juli – 2 Agustus 2009)
Mezra E.Pellondou
Pos Kupang 30 Agu 2009

HATIKU sudah memastikan akan membidik dampak dari penambangan timah terhadap lingkungan. Sebelum tiba di Sungai Liat, mataku terpaku pada sebuah “sungai” yang luas dan lebar di Kecamatan Merawang. Eh, ternyata itu bukan sungai atau bukan sekadar sungai, namun cerukan tanah yang dipenuhi air tersebut disebut Kolong oleh masyarakat Bangka.


Kolong adalah lubang akibat penggalian atau penambangan timah yang ditinggalkan begitu saja tanpa reklamasi dan kemudian ketika hujan turun berakibat dipenuhi air atau bahkan bisa longsor atau dipenuhi lumpur. Sepanjang hari itu aku bergairah merekam berbagai Kolong dengan handycamku. Terdapat ratusan Kolong di Pulau Bangka ini serta beberapa sungai yang juga tak kalah luas dan lebarnya serta sangat menarik untuk kusinggahi sehingga aku harus pintar-pintar membedakannya dengan Kolong.

Di hari kedua (29 Juli 2009) aku “berburu” Kolong, hatiku miris karena seorang bocah bernama Cencen (6) ditemukan tidak bernafas di dasar Kolong. Kebahagiaan Sawal, Warga Desa Lampur Kecamatan Sungaiselan Kepulauan Bangka Tengah, ibu dari Cencen itu untuk melihat buah hatinya duduk di sekolah dasar ternyata tidak berlangsung lama karena kejadian tragis telah menimpa anaknya dan berakibat kematian.

Bermula ketika petang itu, usai pulang sekolah Cencen bermain bersama rekan sepermainannnya Anggi (5), di Kolong bekas tambang kompleks TTB Desa setempat saat bermain Cencen terperosok pada bagian Kolong yang lebih dalam. Akibatnya bocah yang belum bisa berenang ini langsung tenggelam. Informasi mengenai tenggelamnya Cencen mengundang perhatian warga setempat. Warga dibantu anggota Polsek Sungaiselan segera mencari korban di Kolong tempat tenggelamnya namun tubuh Cencen baru bisa ditemukan malam harinya tepat pukul 08.45 WIB setelah warga melakukan penyelaman ke dasar Kolong.

Kapolres Bangka Tengah AKBP Asep Adhiatna sehubungan dengan kecelakaan yang menewaskan Cencen menghimbau agar warga setempat lebih hati-hati mengawasi anak-anaknya. Apalagi di lingkungan sekitar tempat mereka banyak terdapat Kolong.
Untuk beberapa jam aku terpekur dengan kesedihanku. Berbagai pertanyaan bergejolak dalam hatiku berkaitan dengan kematian Cencen.

Jika masyarakat dihimbau lebih berhati-hati dalam mengawasi nanak-anaknya bagaimana dengan sanksi pada para pelaku penambangan yang tidak mengindahkan reklamasi kembali lingkungan sehingga Kolong-kolong ini tidak berakibat fatal bagi manusia? Atau jangan-janagn di pulau Bangka ini tidak terdapat Perda atau MOU antara pemerintah, masyarakat dengan para penambang berkaitan dengan lingkungan hidup?

Walaupun aku harus berusaha menemukan semua jawaban atas pertanyaanku hari ini juga, namun aku harus menghentikan untuk sementara perburuanku pada Kolong, sebab besok (30 Juli) aku harus berkonsentrasi pada TSI II.

Walaupun demikian, aku tidak ingin padamkan gairahku. Kantor Bupati Bangka Induk kudatangi, karena tempat yang paling dekat dengan penginapanku adalah kantor Bupati Bangka Induk wilayah Sungai Liat.

Sebelum bertemu bupati aku diterima oleh Pak Alamsyah, kepala BPKMD Kabupaten Bangka Induk. Dari beliau aku mendapatkan banyak informasi berguna tentang timah dan lada. Pak Alamsyah sosok yang cukup ramah dan bersahabat ketika menerima kedatanganku.

Menurut Alamsyah, pengelolaan Timah mulanya dipegang oleh salah satu perusahaan yakni Perusahaan Timah. Namun untuk dua tahun terakhir ini siapapun berhak melakukan Penambangan dan berinvestasi pada sumber daya alam tersebut. Akibatnya, rakyat pun beramai-ramai menjadi penambang bahkan menjadi penambang liar.

Berkaitan dengan perda dan MOU pemerintah dengan penambang, pak Alamsyah maupun pak wakil bupati mengakui persoalan yang terjadi sudah bertahun-tahun dan sangat merumitkan. “Mau dibilang apa lagi? Jika kita berbicara tambang pasti akan berdampak negatif pada lingkungan namun untuk penambangan timah di Bangka ini , benar-benar sudah memprihatinkan. Bayangkan mereka itu rakyat kita juga yang demi alasan perut melakukan penambangan liar. Setelah menambang dan mendapatkan hasilnya reklamasi tidak dilakukan tapi ditinggalkan begitu saja”

Berekaitan dengan lada, keduanya mengakui walaupun lada masih tetap menjadi andalan namun kini banyak petani lada beralih profesi menjadi penambang. “Rakyat berpikir, jika menanam Lada mereka membutuhkan dua hingga tiga tahun baru menikmati hasilnya, namun dengan menambang timah pada kedalaman tertentu, saat mereka menggali mereka langsung mendapatkan hasilnya saat itu juga” kata wakil bupati.

Alamsyah mengatakan, seharusnya ada perda atau tidak, ada MOU atau tidak secara moralitas dan etika para penambang harus membenahi kembali lingkungan yang sudah rusak akibat penambangan yang telah dilakukan mereka. Berbicara tentang sanksi hukum terhadap para penambang ibarat kita memakan buah simalakama jika penambang itu rakyat pemilik tanah. Semuanya serba sulit diberi solusi sehingga masalah yang ditimbulkan akibat dari penambangan timah ibarat lingkaran setan hingga detik ini. (bersambung)
***

Dijumput dari: http://jurnalis-ntt.blogspot.com/2009/09/dari-temu-sastrawan-indonesia-ii-2.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati